Gowa, 4 Juli 2025 – Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Alauddin Makassar kembali menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan pembelajaran berbasis realitas digital dengan menggelar kuliah praktisi bertema "Transisi Perpustakaan: Konvensional, Hybrida hingga Digital". Kegiatan ini dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom pada Jumat, 4 Juli 2025 pukul 09.00 WITA, dan diikuti oleh mahasiswa semester II kelas AP 1 dan AP 2.
Kegiatan ini dibuka dengan sambutan hangat dari Sekretaris Program Studi Ilmu Perpustakaan, Dr. Saenal Abidin, S.I.P., M.Hum., yang menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa dalam menghadapi transformasi digital di dunia kepustakawanan."Kita tidak hanya berbicara tentang bagaimana buku berpindah dari rak ke layar, tetapi bagaimana seluruh ekosistem perpustakaan berevolusi dan menuntut integrasi teknologi informasi dalam pengelolaan dan pelayanan informasi," ujar Dr. Saenal Abidin.
Dipandu oleh Sarmila, mahasiswa aktif Ilmu Perpustakaan, sebagai moderator, kuliah praktisi ini menghadirkan Arsil Tahir, S.I.P., M.I.P., seorang praktisi di bidang perpustakaan digital, yang memaparkan secara menyeluruh tentang transformasi layanan perpustakaan dari sistem konvensional menuju model hybrida hingga digital sepenuhnya. Ia juga menekankan pentingnya adaptasi terhadap perkembangan teknologi informasi sebagai keterampilan inti pustakawan masa depan."Hari ini, perpustakaan bukan lagi sekadar ruang penyimpanan informasi. Ia telah berubah menjadi simpul jaringan pengetahuan yang terhubung secara digital—diakses kapan saja, dari mana saja, oleh siapa saja," ungkap Arsil dalam pemaparannya.
Mahasiswa terlihat antusias mengikuti diskusi, terlebih saat narasumber memperkenalkan contoh nyata integrasi sistem manajemen perpustakaan berbasis aplikasi komputer dan internet, seperti penggunaan OPAC, repository institusi, hingga aplikasi berbasis cloud.
Dengan terselenggaranya kuliah praktisi ini, diharapkan mahasiswa tidak hanya memahami teori pengelolaan perpustakaan, tetapi juga mampu menguasai praktik digital yang kini menjadi kebutuhan utama dalam dunia kepustakawanan.