ASDIP-PTKI Gelar Rakernas dan Konferensi Internasional di Lombok, Hasilkan Rekomendasi Strategis untuk Pemerintah Terkait Profesi Kepustakawanan di Indonesia

  • 16 September 2024
  • 09:04 WITA
  • Administrator
  • Berita

Lombok, 14 September 2024 - Asosiasi Dosen Ilmu Perpustakaan (ASDIP) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) sukses menyelenggarakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) sekaligus konferensi internasional di Lombok Barat pada hari Minggu (15/9). Acara bergengsi ini dihadiri oleh para peserta nasional maupun internasional, yang turut berkontribusi dalam menghasilkan sejumlah rekomendasi penting untuk disampaikan kepada pemerintah.

Ketua ASDIP PTKI, Prof. Nurdin Laugu, menjelaskan bahwa Rakernas yang mengusung tema “Strengthening the Foundation of Library and Information Science” atau "Memperkuat Fondasi Ilmu Perpustakaan dan Informasi" ini menghasilkan empat rekomendasi strategis. Rekomendasi-rekomendasi tersebut bertujuan untuk memperkuat tata kelola pustakawan dan sistem perpustakaan di Indonesia.

Rekomendasi pertama, ASDIP PTKI mendesak pemerintah, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk tidak lagi mengangkat pustakawan melalui jalur inpassing. Menurut Prof. Nurdin, proses pengangkatan melalui jalur ini seringkali tidak mempertimbangkan kualifikasi khusus yang diperlukan dalam bidang perpustakaan. "Pustakawan seharusnya direkrut dengan memperhatikan kompetensi khusus, bukan sekadar pengangkatan jalur inpassing," tegasnya.

Rekomendasi kedua, ASDIP PTKI mendorong agar pemerintah membuka formasi khusus untuk pustakawan dalam proses rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN). Posisi ini diharapkan bisa diisi oleh lulusan dari program studi yang relevan, seperti ilmu perpustakaan, ilmu perpustakaan dan informasi, ilmu perpustakaan dan informasi Islam, ataupun dari program yang serupa, termasuk teknisi perpustakaan dan perpustakaan serta sains informasi. Dengan demikian, kebutuhan akan pustakawan yang kompeten dan terampil di berbagai lembaga perpustakaan, terutama di lingkungan PTKI, dapat terpenuhi secara optimal.

Rekomendasi ketiga, ASDIP PTKI meminta pemerintah untuk menyelenggarakan pendidikan profesi pustakawan, mirip dengan pendidikan profesi yang diterapkan di bidang lainnya seperti guru atau dokter. Pendidikan profesi ini sangat penting untuk meningkatkan profesionalisme pustakawan di Indonesia, memastikan mereka memiliki keterampilan yang diperlukan sesuai standar internasional. Prof. Nurdin menekankan pentingnya upaya peningkatan kapasitas ini demi pengembangan perpustakaan di era digital.

Rekomendasi keempat, ASDIP PTKI merekomendasikan agar pelatihan teknis perpustakaan diselenggarakan dengan tujuan untuk menambah kompetensi guru, bukan untuk mencetak kepala perpustakaan. Guru yang memiliki pengetahuan teknis tentang perpustakaan dapat membantu pengelolaan perpustakaan sekolah sebagai sumber belajar yang efektif. "Pelatihan ini bukan untuk menyiapkan kepala perpustakaan, melainkan untuk memperkuat peran guru dalam pengelolaan perpustakaan sebagai pusat belajar yang efisien," jelas Prof. Nurdin.

Di akhir konferensi, Prof. Nurdin berharap agar rekomendasi yang dihasilkan dalam Rakernas ini mendapat perhatian serius dari pemerintah. Ia menegaskan bahwa peningkatan tata kelola pustakawan dan perpustakaan yang lebih baik akan berkontribusi besar terhadap kemajuan literasi dan kualitas pendidikan di Indonesia. “Kami sungguh berharap agar pemerintah dapat mengatensi rekomendasi ini, sehingga pengelolaan perpustakaan di Indonesia, khususnya di lingkungan PTKI, dapat lebih profesional dan berkualitas,” pungkasnya.

Dengan rekomendasi-rekomendasi ini, ASDIP PTKI ingin memastikan bahwa profesi pustakawan diakui, dihargai, dan didukung sepenuhnya untuk meningkatkan peran penting perpustakaan dalam membangun masyarakat yang cerdas dan berwawasan luas.


Sumber: https://lombokpost.jawapos.com/nasional/1505091074/asdip-ptik-gelar-rakernas-hasilkan-empat-rekomendasi-untuk-pemerintah